Rabu, 04 Mei 2016

Kebun Binatang Sebagai Media Belajar dalam Suatu Pembelajaran



Pada  UU RI  nomor  20 tahun 2003  bab 1, pasal 1 disebutkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran. sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Lingkungan belajar yang dimaksud diantaranya adalah kebun binatang sebagai media pembelajaran dalam hal ini pada materi keanekaragaman binatang yang tergolong dalam kelompok vertebrata. 
Di dalam kebun binatang peserta didik dapat melihat langsung media asli yang dijadikan objek pengamatannya. 
Keuntungan dengan menggunakan media asli diantaranya adalah: 
1. ukuran sesuai
2. bentuk
3. mudah dilakukan pengamatan. 

TUGAS: 
1. Apakah kalian dapat mengamati binatang-binatang dengan mudah? Mengapa?
2. Mana yang kalian pilih belajar tentang dunia binatang vertebrata lebih paham di kelas atau di kebun               binatang? mengapa? 
3. Apakah kalian senang belajar di kebun binatang? Mengapa? 

Selasa, 05 Maret 2013

  PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KEBON BINATANG BANDUNG

Pembelajaran biologi tidak hanya dilakukan di dalam kelas atau di ruang laboratorium saja, namun dapat juga dilakukan di luar sekolah misalnya di Kebon Binatang. Hal ini dilakukan agar para siswa lebih memahami tentang materi yang disajikan, yaitu tentang pengelompokkan hewan (Animalia).

Minggu, 02 Desember 2012

KEGIATAN LESSON STUDY KOTA BANDUNG

Lesson Study Kota Bandung Semangat para guru fasilitator saat memasuki kelas tanpa harus disuruh lagi langsung menyebar. Semangat belajar dari pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 7 Bandung pada tanggal 1 Desember 2012 dengan pokok bahasan membaca dan berbicara.
Para peserta didik meskipun kepanasan di dalam kelas namun mereka tidak terlihat terganggu dengan kehadiran para fasilitator. Namun ada seorang peserta didik yang masih belum menikmati pembelajaran waktu itu, berdasarkan data: a. Selama pembelajaran berlangsung sekitar 80% dagunya ditempelkan ke meja, lepas ketika (guru mendekatinya dan ketika mengisi worksheet). b. Pada kegiatan pendahuluan/apersepsi masih memegang alat tulis serta perhatian terfokus kea lat tulis tersebut bukan kepada gurunya. c. Mengusap-usap kepalanya beberapa kali d. Setelah diskusi kelompok masuk ke sesi diskusi kelas kepalanya diangkat, namun tidak memperhatikan temannya yang sedang presesntasi di depan kelas.

Rabu, 23 Mei 2012

Student Centered?????????

Pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi para peserta didik tidaklah mudah disajikan oleh para pendidik. Hal ini berkaitan dengan pengalaman serta keinginan pendidik untuk berinovasi. disini terlihat pebelajar sangat menikmati peranannya, namun apakah konteks/konsep yang akan disampaikan kepada peserta didik sampai????

Minggu, 06 Mei 2012

Perilaku Siswa SMA Dalam Melaksanakan K3 Di Lingkungan Sekolah

Persoalan pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah semakin menggejala di berbagai kota di Indonesia. Permasalahan tersebut hampir terjadi di setiap wilayah, khususnya di wilayah perkotaan seperti halnya kota Bandung. Penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan baik secara sengaja oleh perilaku manusia ataupun terjadi secara alamiah, akan berpengaruh pada manusia itu sendiri. Hal ini terjadi karena manusia merupakan bagian dari lingkungan dimana manusia tersebut tinggal. Faktor alam mungkin sulit untuk dicegah, tetapi perilaku manusia masih berpeluang untuk diubah. Upaya pemerintah dalam bidang pendidikan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup dilakukan dengan ditetapkan Menteri Lingkungan Hidup, dengan penyusunan kurikulum dan pengimplementasian pendidikan lingkungan hidup (PLH). Hasil kemampuan perilaku siswa tidak lepas dari peran guru dalam pelaksanaannya di sekolah. Peran guru di sekolah/kelas tidak lepas dari pengalaman guru dan metode mengajar yang disampaikan kepada para siswa. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan perilaku siswa adalah pengalaman guru, baik dalam menyampaikan materi ajar dan contoh teladan dari guru dalam melaksanakan K3 di lingkungan sekolah. Pelaksanaan pembelajaran akan baik bila mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan atau learning by doing and fun. PERTANYAAN: 1. Apakah kalian mengetahui pada pembelajarn PLH ada materi K3? singkatan dari apa K3 itu? 2. Apakah K3 disekolah termasuk dikelasmu sudah dilaksanakan?coba sebutkan apa saja. 3. Apakah K3 di kelasmu sudah ada hasilnya? Sebutkan bila ada hasilnya, berapa % keberhasilannya. 4. Apakah pengetahuan kalian tentang K3 hanya dari guru PLH saja? bila jawabannya tidak darimana lagi kalian dapatkan pengetahuan itu. 5. Apa saran kalian untuk keberhasilan K3 di sekolah dan khususnya di kelas.

ENJOY LEARNING

Pembelajaran Biologi yang Menyenangkan (Enjoy learning) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang bersifat dinamis dalam arti dapat mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman. Suatu teori dapat mengalami perubahan bila perubahan tersebut memberikan fakta-fakta yang meruntuhkan teori sebelumnya. Para guru dapat memfasilitasi para siswa untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut. Caranya dengan membelajarkan para siswanya dimanapun berada, tidak hanya dilakukan di dalam kelas akan tetapi juga dari pengamatan disekitar lingkungan sekitar. Salah satunya pembelajaran di luar sekolah, diantaranya di kebun binatang Bandung. Pengetahuan yang akan digali dari para siswa yaitu tentang materi keanekaragaman hayati, khususnya karakteristik hewan vertebrata. Kurikulum yang sedang berjalan, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang secara bertahap sudah pula dilakukan di SMA Negeri 9 khususnya mata pelajaran Biologi. Fasilitas guru yang diberikan kepada para siswa untuk lebih aktif kritis dalam berpikir (critical thinking), yang dilakukan dengan penelitian ke suatu instansi atau balai penelitian siswa akan lebih tajam pengamatan serta bisa memprediksikan perkembangan ilmu yang akan datang. Pada pembelajaran MIPA, khususnya mata pelajaran Biologi para siswa dituntut untuk melakukan pembelajaran secara mind-on serta hands-on artinya dalam diri siswa tidak hanya otaknya saja yang jalan, akan tetapi tangannya juga diaktifkan ( di-on-kan) atau dengan kata lain baik aspek koqnitif, afektif maupun psikomotornya semuanya jalan. Kegiatan tersebut akan menjembatani para siswa untuk berfikir ilmiah, dengan pola pikir demikian di harapkan para siswa dalam menghadapi lingkungan sekitar tidak hanya sekedar melihat saja akan tetapi mempunyai kemampuan lebih yaitu mempunyai bekal life skill sebagai pemelihara lingkungan di sekitarnya yang merupakan sumber daya alam yang paling berharga bagi kelestarian serta keserasian lingkungan hidup disekitarnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan daya nalar siswa khususnya pada mata pelajaran Biologi secara menyenangkan serta pencapaian program- program pengembangan Sekolah Menengah Umum Negeri 9 Bandung terutama pada segi, mengaktifkan mind-on, hands-on serta life skill anak didik akan kecintaannya terhadap lingkungan sekitar, terakhir yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan bangsa diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang serasi antara cerdas, damai, terbuka, berdemokrasi dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia pada umumnya. pelaksanaan pembelajaran ini dimulai dengan pengarahan para siswa dari guru serta pembagian panduan lembar kegiatan kepada masing-masing siswa, kemudian para siswa menyebar secara berkelompok untuk melakukan identifikasi serta penelitian lebih lanjut tentang keanekaragaman Hewan yang ada di lokasi Kebun Binatang Bandung. Para siswa tidak terlihat bosan untuk mengamati karakteristik hewan-hewan yang diamatinya, mereka dengan senang dan semangat menjelajah dari satu obyek pengamatan ke obyek lainnya. Ada diantara mereka yang asyik mencatat, berdiskusi dengan teman sekelompoknya, adapula yang mengambil gambar. Dari kegiatan ini para guru berharap banyak terjadi perubahan kemampuan perilaku (kognitif, afektif, dan psikomotor) dan lebih peduli pada lingkungan sekitar pada siswa. Kepedulian tersebut diantaranya yaitu pada satwa yang hampir punah, keanekaragaman hayati yang dimiliki wilayah Indonesia merupakan peringkat ke dua dunia setelah Brazil. Bagi para siswa yang berhalangan hadir pada pembelajaran di Kebun Binatang Bandung adalah dengan penugasan belajar mandiri ke Kebun Binatang Bandung tanpa dipandu oleh pembimbing, serta dibekali lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disusun oleh tim pembimbing. Lembar kegiatan yang sudah dikerjakan oleh para siswa merupakan pelengkap penilaian pada penilaian kegiatan pembelajaran di Kebun Binatang Bandung, karena penilaian lebih banyak pada proses pembelajaran.

Minggu, 05 Juni 2011

LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS) DI SMAN 9 BANDUNG


LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS) DI SMAN 9 BANDUNG
Oleh: Tati Hermawati


Keampuhan Lesson Study dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang berdampak terhadap mutu SDM Jepang diakui di seluruh dunia dan sekarang Lesson Study dikembangkan dimana-mana, seperti di Afrika, Afganistan termasuk di Amerika Serikat. Indonesia baru beberapa tahun saja mempelajarinya dari Negara Jepang melalui JICA expert dan beberapa dosen yang berkesempatan menyaksikan langsung kegiatan Lesson Study di Jepang. Maka kita harus bersabar untuk merasakan hasilnya. Sebagian orang juga mempertanyakan, apa bedanya dengan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)? Jawabannya Lesson Study lebih luas dari PTK. Pada dasarnya Lesson Study penelitian pembelajaran, mengkaji pembelajaran dengan member tindakan agar pembelajaran menjadi lebih baik. Melalui Lesson Study, guru dapat melalukan kajian pembelajaran terhadap suatu kelas dengan topik yang berbeda (PTK) dan melalukan kajian pembelajaran pada beberapa kelas pararel untuk topik yang sama (Penelitian Tindakan).

A. PENGERTIAN LESSON STUDY
Lesson Study di Indonesia dapat diartikan sebagai model pembinaan (pelatihan) profesi guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning (saling belajar) untuk membangun komunitas belajar. Apabila kita cermati dari pengertian diatas, maka terdapat 7 kata kunci yaitu:
1. Pembinaan profesi
2. Pengkajian pembelajaran
3. Kolaboratif
4. Berkelanjutan
5. Kolegalitas
6. Mutual learning
7. Komunitas belajar.
Terdapat 2 macam Lesson Study yaitu Lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS) dan Lesson Study berbasis MGMP. Keduanya memiliki perbedaan dalam hal pengelolaannya, dimana kalau:
1. Lesson Study berbasis MGMP; yang mengelola adalah MGMP dan pesertanya adalah guru mata pelajaran yang sama.
2. Lesson Study berbasis sekolah (LSBS); yang mengelola adalah sekolah dan pesertanya adalah semua guru di sekolah tersebut.
Pengkajian pembelajaran dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu tahap plan (perencanaan), tahap do (implementasi) dan tahap see melalui refleksi.