Jumat, 05 Februari 2010

MENYELAMATKAN BUMI MELALUI PERILAKU PAPERLESS


Kata kertas tidak asing lagi ditelinga kita, malahan setiap hari bersentuhan dengan yang namanya kertas. Untuk lebih jelasnya yang namanya kertas adalah suatu benda yang tipis, rata dan dihasilkan dari serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, mengandung selulosa dan hemiselulosa.
penggunaan kertas tidak hanya di kantoran, sekolah, dirumahpun digunakan yang namanya kertas itu. Penggunaan kertas yang utama sebagai bahan untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun kamar mandi.
Perjalanan panjang penggunaan bahan untuk menulis sampai ditemukannya kertas. Sebelum ditemukannya kertas bangsa-bangsa terdahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar (bangsa Sumeria), sedangkan di Indonesia misalnya prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar.
Penggunaan pembuatan kertas lumayan panjang, menurut, penemuan kertas tidak langsung dapat digunakan untuk keperluan-keperluan tersebut, namun harus melalui pengolahan terlebih dahulu. Bahan dasar kertas berupa pulp yang terdiri dari serat - serat, dari bahan baku kayu maupun non kayu. Proses pembuatan pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu dan proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia.
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap tahun.
Industri kertas membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk dapat beroperasi. Energi yang dibutuhkan dalam proses pembuatan kertas dalam bentuk panas dihasilkan dari pembakaran sampah padat (sisa potongan kayu) dan uap serta bahan bakar fosil.
Penggunaan bahan bakar fosil, salah satunya adalah batubara untuk pembangkit listrik akan dapat meningkatkan emisi dari partikel, SO2, NOx, dan CO2. Penggunaan batubara untuk bahan bakar pembangkit listrik diperkirakan akan terus meningkat. Meskipun kandungan sulfur batubara Indonesia relatif kecil tetapi penggunaan dalam jumlah besar akan dapat meningkatkan emisi SO2 sehingga dapat berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan hidup.
satu rim kertas HVS menghabiskan satu batang pohon berusia minimal 5 tahun. Berapa banyak pohon yang harus ditebang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kertas?
Kita tahu bahwa pada pembuatan kertas, kayu diolah menjadi pulp (bubur kertas), hasil yang diperoleh sekitar 50%-nya saja. Karena sekitar setengah dari pohon yang diolah berupa mata kayu,lignin atau bahan lainnya yang tidak bagus untuk membuat kertas. Sehingga sebatang pohon pinus menghasilkan sekitar 805 pond kertas. Jika kita bandingkan dengan berat kertas photocopy, 1 rim kertas photocopy mempunyai berat 5 pounds dengan jumlah kertas sebanyak 500 lembar. Sehingga berdasarkan perhitungan ini didapat (805/5 * 500)= 80,500 lembar kertas. Ini merupakan perhitungan kasar, akan tetapi kita bisa menggambarkan dari sebatang pohon pinus akan menghasilkan sekitar 80.500 lembar kertas!
Perilaku akan muncul sebagai akibat adanya interaksi antara individu, perilaku, dan lingkungan. Peran guru di sekolah/kelas tidak lepas dari pengalaman guru dan metode mengajar yang disampaikan kepada para siswa. Semakin banyak stimulus berupa pengalaman dari lingkungan yang diberikan kepada siswa maka akan berdampak positif pada perubahan perilaku yang diinginkan.
Faktor lain yang mempengaruhi perubahan perilaku siswa adalah pengalaman guru, baik dalam menyampaikan materi ajar dan contoh teladan dari guru dalam melaksanakan penghematan kertas di lingkungan sekolah. Contoh keteladanan (model) yang dilakukan oleh guru akan diterima oleh para siswa sebagai salah satu pengalaman belajar dari lingkungan.
Sumber :
( http://www.howstuffworks.com/ http://www.agussuwasono.com/technical-references/iptek/156-berapa-banyak-lembaran-kertas-dihasilkan-dari-sebatang-pohon.html)
Tati Hermawati, makalah (2009)