Selasa, 14 September 2010

Sekolah Hijau apakah hasil Pembelajaran PLH?


Pertanyaan itu yang kupikirkan selama ini.
Banyak orang berpendapat dengan banyaknya tumbuhan dan rimbunnya suatu kawasan di persekolahan itu merupakan suatu keberhasilan pembelajaran PLH, namun bukan demikian sebenarnya. Justru pembelajaran PLH yang berhasil adalah dapat merubah perilaku peserta didiknya, dari yang tidak peduli terhadap lingkungan berubah menjadi peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa ahli pendidikan seperti Bloom dan Gagne. Perubahan perilaku yang dimaksud adalah dari domain kognitif, afektif dan atau psikomotor.

"HIJAU" bukan berarti menanam dan menanam pohon, namun yang hijau adalah pengetahuan, sikap serta aktifitas peserta didik dalam menyikapi permasalahan lingkungan global maupun lokal. Memang menanam tumbuhan adalah perilaku yang peduli terhadap lingkungan, namun sekarang hanya sebatas simbol saja. bagaimana dengan P4LH nya? Apakah setelah menanam dilanjutkan dengan pemeliharaan dan pengawasan? atau hanya sebatas menanam saja?
Marilah kita pikirkan bersama dan bagaimana menyikapinya?

4 komentar:

  1. nama : edi purwanto
    kelas : XII IPA 4

    saya setuju dengan pendapat ibu.hijau itu bukan hanya menanam dan menanam tetapi juga harus di bekali dngan pengetahuan.jangan hanya praktek saja pengetahuan pun harus dimiliki oleh setiap siswa.cara menyikapinya yaitu setiap siswa harus peduli pada lingkungan sekitarnya jangan hanya di sekolah saja tetapi juga di lingkungan luar sekolah juga siswa harus menjaga dan melestarikan tumbuhan dari oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab.seperti para penebang pohon ilegal atau pun tukang tambal ban yang suka membuang air bekas menambal ban pada tanaman yang berada di pinggir trotoar.jadi jangan hanya siswa aja yg menjaga dan melestarikan lingkungan disekitar sekolah guru juga harus ikut menjaga dan melestarikanya.jadi kita bersama-sama menjaga lingkungan ini dengan menanam tumbuh-tumbuhan pemasangan biopori di sekitar sekolah yang menyebabkan banjir.serta siswa-siswa juga seharusnya diberi pelajaran tambahan tentang lingkungan hidup supaya para siawa mengerti apa itu yang di maksud dengan lingkungan hidup ataupun penghijauan supaya siswa dapat mengerjakannya dengan baik.

    BalasHapus
  2. Nama : Putra S.
    Kelas : XII IPA 4

    Saya sangat setuju dengan pernyataan Ibu, bahwa yang namanya Green School seharusnya tidak hanya terlihat dari luarnya saja. Seluruh siswa harusnya ditanamkan sifat peduli lingkungan. Memang penerapannya sudah baik, hanya saja kepeduliannya tidak ada. Contohnya saja Biopori yang telah kita buat sudah banyak yang tidak terawat dan dirusak.
    Kalau saya mungkin menyikapinya hanya bisa dengan ikut peduli terhadap lingkungan, contoh kecilnya merawat kelas tetap bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Saya yakin dengan hal – hal kecil seperti itu bisa membawa perubahan besar terhadap lingkungan. Harapan saya yang pertama sekolah dapat membantu program pembelajaran PLH dengan lebih baik. Lalu guru juga dapat memberikan contoh yang baik pada muridnya, karena terkadang guru sendiri pun belum mencotohkan sikap yang baik pada muridnya.

    BalasHapus
  3. Nama :Raisa Vadila
    Kelas :XII IPA 4


    saya setuju dengan ibu , sekolah hijau atau green school bukan berarti sekolah yang di dalamnya terdapat banyak tanaman hijau . Jiwa green school sendiri harus tumbuh dari seluruh warga sekolah baik mulai dari kepala sekolah,guru,staf tata usaha,murid dan lain sebagainya . Namun untuk mencapai itu semua kita harus sadar akan pentingnya memelihara dan menjaga kebersihan sekolah , bisa kita lihat sekarang ini kesadaran siswa akan memelihara lingkungan sangatlah minim masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan , mencorat-coret tembok dan bangku sekolah . nampaknya untuk mencapai green school ini harus diperbanyak lagi sosialisasi dan pengenalanya kepada siswa karena bisa saja banyak siswa yang belum mengerti apa yang di maksud green school.untuk membantu itu semua bukan hanya dari guru mata pelajaran yang memberikan ajakn atau tuntunan kepada siswanya tetapi seluruh guru agar lebih efektif lagi.contohnya sebulan sekali kita bersama seluruh warga sekoalh mengadakan kerja bakti jadi tugas membersihkan sekolah bukan hanya tugas ob atau penjaga sekolah .karena sekolah lingkungan yang kita tempati maka tak ada salahnya apabila kita turut merawatnya mungkin saja dengan hal kecil itu dapat terwujuwd green school yang bukan berarti sekolahnya hijau tetapi jiwa seluruh warga sekolahnya selalu sadar bahwa penting seklai memelihara lingkunganya

    BalasHapus
  4. Nama: Dyota Samudriawan
    Kelas: XII IPA 4

    saya setuju dengan pernyataan ibu diatas bahwasannya sekolah hijau tidak hanya dilihat dari banyak tidaknya tanaman di sekolah itu, tetapi dilihat dari berjalan atau tidaknya pembelajaran tentang lingkungannya. Karena mungkin saja ada sekolah yang mendatangkan tukan kebun untuk menanam hingga merawatnya. Kalau begitu, berarti tidak berjalannya pendidikan lingkungan hidup di sekolah itu atau mungkin pendidikan lingkungan hidup di sekolah itu hanya sebatas teori.
    Mungkin dengan dimulai dari sosialisasi tentang pentingnya lingkunga hidup di sekitar kita. Dengan itu kita mungkin akan sadar diri sehingga menumbuhkan rasa peduli kita terhadap lingkungan hidup yang masih kurang. Dengan adanya kesadaran dalam diri kita, maka lingkungan kita akan hijau terawat.

    BalasHapus